Media Indonesia
26/ 08/ 2019
Masalah
mutu pendidikan merupakan isu sentral dalam dunia pendidikan nasional, terutama
terkait dengan rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan
pendidikan. Meskipun pemerintah telah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan
melalui pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku pelajaran,
sampai perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, tetapi tak dapat dimungkiri
bahwa mutu pendidikan kita masih memperihatinkan. Berdasarkan data UNESCO
dalam Global Education Monitoring (GEM) 2016
, pendidikan di Indonesia menempati peringkat ke-10 dari 14 negara berkembang.
Kualitas para pendidik kita menempati urutan ke-14 dari 14 negara berkembang di
dunia. Sementara itu, jumlah guru mengalami peningkatan sebanyak 382% dari
1999/2000 menjadi sebanyak 3 juta orang lebih, dan di antaranya masih terdapat
25% guru yang belum memenuhi syarat kualifikasi akademik, serta 52% belum
memiliki sertifikat profesi.
Mulyasa
(2017) menyebutkan kondisi di atas setidaknya disebabkan tiga faktor. Pertama,
pendidikan nasional kita yang masih menggunakan pendekatan education production function atau
input-output analisis, yang masih
memandang pendidikan sebagai pusat produksi yang harus dipenuhi semua masukan
(input) agar menghasilkan output yang baik. Namun, dalam kenyataannya,
meskipun input pendidikan seperti pelatihan untuk guru, pengadaan buku
pelajaran serta perbaikan sarana dan prasarana terpenuhi dengan baik, pendidikan
kita juga belum membuahkan hasil maksimal. Hal ini disebabkan pendekatan education production function terlalu memusatkan pada input dan abai akan
proses pendidikan itu sendiri.
Selengkapnya baca disini






0 komentar:
Posting Komentar