Media Indonesia
12/ 10/ 2020
SEJAK skema
belajar dari rumah diberlakukan pada Maret 2020, beragam masalah seputar
pendidikan mulai mencuat ke permukaan. Tidak adanya kurikulum khusus yang
mengatur skema PJJ di masa pandemi covid-19, membuat guru kelimpungan karena
terbatas kapasitas dalam mengawal dan mengelolanya.
Minimnya
pelatihan peningkatan kapasitas guru, yang selama ini lebih banyak bertumpu
pada teknis pembelajaran, membuat guru tidak siap dalam mengelola PJJ dengan
baik dan berpotensi memberi dampak buruk bagi siswa. Komisi Perlindungan Anak
Indonesia (KPAI) misalnya, menyatakan banyak siswa merasa tertekan dan
mengalami kelelahan dalam belajar hingga berujung stres selama PJJ. Tekanan ini
antara lain disebabkan minimnya sarana pendukung PJJ seperti media/gawai pintar
dan akses internet yang memadai. Survei yang dilakukan di 20 provinsi dan 54
kabupaten/ kota tersebut menyebutkan 73,2% siswa dari 1.700 responden, atau
1.244 siswa, mengaku terbebani tugas dari guru (KPAI: 2020).
Selengkapnya baca disini






0 komentar:
Posting Komentar